12 April 2016

Tentang Nama di Sepakbola (Indonesia)

Bicara tentang ciri khas penamaan klub atau yang berkaitan di dunia sepakbola. Kita patut berbangga karena Indonesia mempunyai satu ciri penamaan yang sangat "Indonesia" dan sangat merata penggunaanya, yaitu nama PS (Persatuan Sepakbola). Tetapi untuk beberapa klub, huruf P diartikan sebagai Perserikatan atau Paguyuban.

PS disini setara dengan FC (Football Club; global), SC (Soccer Club; USA & Australia), CF (Clube de Futebol/Club de Futbol; Portugal/Spanyol), FK (Fotball Klub; Eropa tengah) dan BK (Bollklubben; Nordic). Tetapi nama PS tersebut justru sangat berbeda dengan nama-nama di atas. Nama PS malah mirip dengan nama AC (Associazione Calcio), AS (Association Sportive) dan SS (Societa Sportiva). Kenapa?

Yap! Karena tidak ada unsur nama CLUB di dalamnya.

Tetapi nama PS di Indonesia mempunyai standar ganda yaitu sebagai nama untuk klub dan federasi (PSSI; Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Padahal di beberapa negara terdapat beberapa perbedaan nama yang bertujuan untuk membedakan antara federasi dan klub. Misalnya saja di Inggris, The FA (Football Association) adalah badan pengelola sepakbola di tingkat nasional dan regional (untuk tingkat regional cukup sertakan nama daerah di depannya, menjadi misalnya : Manchester FA dan London FA). Sementara klub di Inggris memakai nama FC. Atau di Italia, federasi sepakbolanya bernama FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) sementara klub bernama Associazone (Association) dan Societa (Society). Jelas berbeda bukan?

Nah, kalau menganut teori di Inggris, nama Persatuan Sepakbola mengacu ke asprov atau ascab PSSI masing-masing daerah. Itu jika nama Persatuan Sepakbola adalah wewenang pusat. Jadi klub harus berganti nama dong? Tidak harus. cukup mengganti arti P (Persatuan) menjadi arti lain seperti Perserikatan atau Paguyuban.

Disini terserah siapa yang mau mengalah (untuk mengganti nama), meskipun yang lebih simpel adalah mengganti nama federasinya (karena cuma satu). Termasuk revolusi PSSI kah? hehe.

Masih soal nama klub di Indonesia. Nama dengan inisial 4 huruf seperti PSIS atau PSCS sebenarnya mirip dengan nama-nama klub di Eropa seperti TSG Hoffenheim, MSV Duisburg, RKC Waalwijk, KAA Gent, dan RSC Anderlecht. Bedanya hanya komposisi penyebutan di kalangan media/masyarakat. Cara Eropa : Tiga huruf pertama diikuti nama kota, cara Indonesia : 4 huruf (semua inisial huruf) diikuti nama kota (disebut lagi).

Jadi misalnya kalau menggunakan cara penyebutan di Indonesia; nama TSG Hoffenheim menjadi TSGH Hoffenheim. Aneh bukan? Karena nama kota disebut dua kali meski sebenarnya nama kota sudah tercantum di dalam inisial sebelumnya.

Dan kalau menggunakan cara penyebutan ala Eropa tersebut untuk nama klub di Indonesia akan menjadi PSI Semarang dan PSI Mataram. Sementara untuk nama klub dengan 3 inisial huruf menjadi PS Makassar, PS Sleman, dan PS Padang. Lumayan berbeda bukan?

Itu kalau nama kota berada di huruf terakhir. Agak susah kalau nama kota berada di huruf ketiga seperti PSCS dan PSMS, jadinya seperti ini: PS Medan dan Sekitarnya, PS Cilacap dan Sekitarnya.

Sepakbola mempunyai ciri khas, cara, dan budaya yang berbeda-beda di seluruh dinia. Sangat beruntung Indonesia mempunayi satu ciri khas atau budaya tersendiri, dan cuma kita yang punya!

**Saya kurang tahu apakah di negara-negara lain di dunia ini ada kemiripan nama seperti PS untuk federasi dan klub di sepakbola Indonesia? Let us know!