20 January 2016

Setahun Terakhir Menjadi Mahasiswa (Part 3 - Terakhir)

Bagian ketiga atau bagian terakhir dari trilogi perjalanan menjadi Sarjana Seni (S.Sn.) Bagian paling menantang yang terjadi pada bulan Juni-September. Sangat menyenangkan karena banyak sekali yang ikut ujian (rekor 40 lebih peserta) dan semuanya ramah-ramah. Bisa juga sebagai tekanan mental karena harus dituntut sangat detail (amannya sih gitu). Ah langsung aja dibahas!

Melanjutkan cerita di bulan Juni 2015...

Mencetak & Menjilid
Dua minggu terakhir di bulan Juni 2015 sudah masuk bulan Ramadhan. Tepat sehari sebelum bulan puasa, semua materi penelitianku sudah selesai dan tinggal dicetak. 150 lembar per bendel laporan dikali 5 buah bendel, total printerku harus mampu mencetak sekitar 750'an lembar. Karena gak mau terlalu membebani printer, maka proses mencetak saya jadwal selesai sekutar 8 jam (malam-siang). Pas hari pertama puasa menjelang Dzuhur barulah semua cetakan saya tersebut dikemas untuk dijilid softcover di Kawedanan, Muntilan, Murah banget ternyata, 5 bendel yang tebel-tebel itu total hanya makan duit 12,500 saja. Lumayan.

Karya
Sekali lagi printer digunakan kali ini untuk mencetak karya (buku dan katalog). Tetapi sebelum itu harus cari kertas yang sesuai dan mumpuni supaya hasilnya maksimal (meskipun terbilang irit). Di toko Siswa Muntilan ternyata tersedia kertas yang saya inginkan. Dan sekali lagi Muntilan membantu saya!

Siap-siap Pameran
Cukup membuat saya ketar-ketir adalah saat briefing pameran pada hari Kamis: dilarang memakai pigura yang seadanya. Nah lo, padahal niat saya waktu itu cukup pakai tripleks dan karyanya ditempel disana. Mau cari dimana 4 buah pigura (di hari Kamis) untuk dipakai hari Minggunya?

Nekatlah saya. Ada 4 papan kayu bekas lemari atau apalah di belakang rumah, saya gunakan untuk membuat pigura. Itupun tidak langsung saya kerjakan pada hari Jumat. Hari Kamis saya baru pulang dari kampus sore hari, malamnya langsung nyicil print karya. Jumat pagi saya gunakan untuk bikin materi publikasi pameran dan ngeprint karya besar di percetakan belakang rumah. Sekali lagi itu semua dilakukan di Muntilan!

Pigura baru saya buat (sebenernya dibuatin) hari Sabtu 27 Juni 2015. Sekali lagi sempat dibuat ketar-ketir karena pagi harinya tetangga belakang rumah ada yang meninggal. Rencana bikin pigura dari pagi (mungkin selesainya siang) harus ditunda sampai sore! Dan akhirnya semua baru selesai pada setelah maghrib. Lega....

Display Pameran
Pamerannya sendiri sih biasa-biasa saja. Cuma persiapannya saja yang bikin pusing. Bayangkan, 40 lebih peserta hanya disediakan 2 ruang pameran seluas kira-kira 20x8 meter. Wow! Dan karena saya salah satu peserta dari angkatan termuda, bisa dipastikan saya "mengalah" saat pembagian stand hari Kamis. Antara kebagian tempat yang baik atau buruk. Tetapi karena banyak perubahan akhirnya lokasi pameran saya baru fix pada hari Minggu (saat display pameran) dan itu lumayan.

Setelah semuanya clear, baru display stand saya dimulai. Cukup sederhana tetapi memakan banyak tenaga. Naik turun pasang kain dan tali pancing untuk karya. Terlebih waktu itu sedang puasa. Tetapi Alhamdulillah justru itu 'memakan banyak waktu' dan saat semua display selesai, ternyata sudah pukul 5 sore.

Ujian
Gak nyangka banget ternyata ujiannya cukup 'sederhana'. Peserta presentasi terus sesi tanggapan dari penguji. Kalau semua beres, oke, gak ada yang ditanyain, penguji hanya memberikan saran. Kurang dari satu jam di ruang sidang, sekitar pukul 10 pagi hari Rabu (1/7/2015) saya dinyatakan LULUS!

Gak nyangka lagi bisa lulus cepat, tepat waktu, tetapi kok rasanya biasa-biasa saja ya? Proses ujian atau sidang gak lebih menyeramkan dibanding presentasi tugas mata kuliahnya pak Sumbo. Datar sih. Setelah ujian selesai, ternyata di luar sana sudah ada beberapa teman yang datang untuk mendukung. Sebagai satu-satunya mahasiswa di kelasku yang lulus tepat waktu, plus kampus yang sudah  sepi memasuki waktu liburan Ramadhan, kedatangan mereka sangatlah berarti,

Revisi-Administrasi
Fase terakhir adalah revisi laporan TA, administrasi kelulusan (publikasi karya dan laporan TA), plus pendaftaran Wisuda. Ketiga rangkaian tersebut miriplah dengan pengurusan KRS di awal semester atau saat pengajuan beasiswa. Banyak berhubungan dengan dosen, akmawa, perpustakan, bank BNI, minta tanda tangan , fotocopy dokumen, dan cap stempel! Rutinitas umum yang sangat ribet meskipun sudah puluhan kali mungkin berurusan dengan hal seperti itu.

Dan Akhirnya Wisuda...
Lulus sendirian, gak ada temen sekelas (hanya satu temen seangkatan tapi beda kelas) membuat wisuda sarjana yang pertama (dan mungkin satu-satunya) ini terasa sangat hambar. Tetapi itulah resiko yang harus saya terima karena sudah memutuskan untuk lulus tepat waktu. Pada akhirnya, selamat untuk saya....

12 September 2015

Bad Luck : Karya gampang ludes! Bahkan sebelum sidang (saya sidang di hari kedua), karya sudah banyak yang ludes. Item favorit adalah stiker. Juga ada satu kaset CD yang hilang (gak tau paling yang ambil kalau itu cuma CD rusak yang 'dikemas', hehe). Well, untung saja sudah diantisipasi dengan menyetok karya (di hari keempat hanya tersisa 30% paling). Di hari keempat itu stand sudah saya bongkar semua, meskipun setelah saya bongkar ada pengumuman di FB kalau stand jangan dibongkar dulu (paling buat dokumentasi), tapi biar lah. Sudah pengen cepat-cepat pulang dan liburan, hehe.