18 April 2016

Nama Liga Yang Mengusik...

Kalau bicara soal reformasi sepakbola, itu adalah salah satu kesempatan untuk merubah apapun; termasuk nama.



Sekali lagi saya tertarik membahas soal penamaan di  sepakbola Indonesia. Kali ini tentang kompetisi bernama Indonesia Soccer Championship (setelah menggaet nama sponsor akhirnya menjadi Torabika Soccer Championship). Ada rasa yang gak enak pas dengar nama ISC A, ISC B....

Indonesia mempunyai ciri khas nama liga dengan bahasa Indonesia. Misalnya Liga Indonesia (Ligina), dan Divisi Utama. Termasuk saat masuk ke fase baru Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL) yang tetap apik diterjemahkan ke bahasa lokal menjadi Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia. Hanya, kata Super dan Primer menurut saya masih agak asing dan aneh di telinga orang Indonesia.

Kejuaraan format liga terbaru pengganti ISL akan bernama ISC, sementara nama untuk divisi hanya diikuti huruf saja. Misal ISC A dan ISC B. Selain penggunaan nama Soccer ketimbang Football, nama divisi yang sangat singkat tersebut sedikit "mengganggu". Terlalu singkat dan kurang bisa membangun brand. 

Ada baiknya jika kita tetap mencantumkan nama League di depan nama divisi tersebut. Tujuannya jelas membangun brand dan menunjukkan identitas kompetisi. Karena arti nama ISC sendiri sangat luas, Kejuaraan Sepakbola Indonesia; nah kejuaraan disini banyak formatnya. Mulai dari turnamen, liga, hingga persahabatan.

Dengan menambah kata League, maka akan menjadi ISC League A (atau TSC League A). Nama League A sendiri sepengetahuan saya belum pernah dipakai di negara manapun. Kecuali kemiripan dengan struktur nama Serie-A, Serie-B, dsb di Italia dan Brasil. Jadi ini sebuah keuntungan untuk sepakbola Indonesia bisa membangun brand-nya melalui sebuah nama yang orisinil.

Coba lihat nama liga di Malaysia (Malaysia Super League), atau Singapura-Vietnam (S League, V League) dan Thailand (Thai Premier League). Semuanya adalah nama-nama impor. Nama MSL menjadi mirip MLS (Amerika Serikat). Lalu S League dan V League, sama dengan A League (Australia), K League (Korea) dan J League (Jepang). Dan Thai Premier League, Premier League  (atau Super League) adalah salah satu "nama standar" liga. 

Kembali ke soal nama ISC. 75 persen saya puas dengan nama tersebut, kecuali huruf S untuk Soccer. Indonesia lebih mengenal Sepakbola dengan nama Football dibandingkan Soccer, karena tidak ada olahraga lain di Indonesia yang menggunakan nama Football. Berbeda dengan Amerika Serikat dan Australia yang lebih familiar dengan olahraga American Football & Australian Football. Jadi agak aneh sebenarnya kita menggunakan nama Soccer. Kecuali jika pihak operator sengaja mempertahankan nama ISC (bahkan sebelumnya berarti Indonesia Super Competition) supaya mirip dengan nama liga terdahulu ISL (sama-sama IS).

Ada dua versi nama baru yang saya sarankan, yaitu nama berbahasa Inggris dan Indonesia. Inisial kedua nama tersebut sangat berbeda, tapi artinya sama saja, dan saya lebih memilih nama dalam bahasa Indonesia. Karena keunikan huruf pembentuknya yang agak asing tetapi Indonesia banget. Hanya sedikit negara yang menamai kompetisi mereka dengan huruf K, salah satunya Belanda (KNVB Cup) 

Saran 1 : National Football Championship (NFC) League A, League B, League C, League D
Saran 2 : Kejuaraan Sepakbola Nasional (KSN) Liga A, Liga B, Liga C, Liga D (dengan nama sponsor mungkin kenjadi KSN Torabika Liga A)


*gak masalah kalau nama kejuaraan gak pakai nama "Indonesia". Coba lihat di Inggris, dari Liga sampai Federasi gak ada yang pakai nama "English", kecuali English Football League mulai musim depan.